PETA KERJA
Definisi kerja
Peta kerja merupakan suatu alat yang
menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja
produksi). Lewat peta-peta ini kita melihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk pabrik (berbentuk bahan baku);
kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi,
baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Lambang-lambang pada
peta kerja
Macam-macam peta kerja
a. Kelompok kegiatan kerja
keseluruhan :
·
Peta Proses Operasi
·
Peta Aliran Proses
·
Peta Proses Kelompok Kerja
·
Diagram Alir
b. Kelompok kegiatan kerja
setempat :
·
Peta Pekerja, dan Mesin
·
Peta Tangan Kanan – Tangan Kiri
Peta Proses Operasi
Suatu peta proses operasi yang
mengambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan (atau
bahan-bahan) dalam urut-urutanya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai bagian setengah jadi.
Fungsi peta proses operasi :
ü Bisa Mengetahui kebutuhan
akan mesin dan penganggaranya.
ü Sebagai alat untuk
melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
ü Sebagai alat untuk
menentukan tata letak pabrik.
ü Sebagai alat untuk
pelatihan kerja.
Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menujukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpangan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi.
Fungsi peta aliran proses
:
ü Bisa
digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas
dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
ü Bisa
digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau
kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
ü Sebagai
alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.
Peta Proses Kelompok kerja
Peta proses regu kerja adalah
Kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana setiap peta aliran proses
tersebut menunjukkan satu seri kerja. Maksudnya adalah beberapa kumpulan peta
aliran proses yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang memerlukan
kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja
Fungsi peta proses
kelompok kerja :
ü Bisa mengurangi ongkos
produksi atau proses.
ü Bisa mempercepat waktu
penyelesaian produksi atau proses.
Diagram aliran
Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan
lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam peta aliran proses. Aktivitas, yang berarti pergerakan suatu material
atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran
dalam diagram tersebut.
Fungsi diagram aliran :
ü Lebih memperjelas suatu
peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting.
ü Menolong dalam perbaikan
tata letak tempat kerja.
Peta pekerja - mesin adalah informasi
tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin
yang ditanganinya.
Fungsi peta pekerja-mesin
:
ü Mengubah tata letak tempat
kerja.
ü Mengatur kembali gerakan
kerja.
ü Merancang kembali mesin
dan peralatan.
ü Menambah pekerja bagi
mesin / menambah mesin bagi pekerja
Peta tangan kanan-tangan kiri
Peta ini mengambarkan semua gerakan
saat bekerja dan waktu menggangur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan
kanan, juga menunjukan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan
kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.
Fungsi peta tangan kanan-tangan kiri :
ü Menyeimbangkan gerakan
kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
ü Menghilangkan atau
mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien.
ü Sebagai alat untuk
menganalisis tata letak sistem kerja.
ü Sebagai alat untuk melatih
pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal.
Perancangan Sistem Kerja
Dalam perancangan system kerja, sangat sulit untuk mendapatkan suatu system
kerja yang sempurna, tetapi kita dapat mencari system kerja yang lebih baik
serta terbaik dari system kerja yang ada dengan melakukan penganalisaan terhadap
masalah-masalah yang mungkin muncul, untuk kemudian mencari solusi terbaik
dalam perbaikan suatu sistem kerja.
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mendefinisikan masalah
b. Menganalisa masalah
c. Mencari alternative solusi
d. Mengevaluasi alternative solusi
e. Mengimplementasikan solusi
Penganalisaan Sistem Kerja
Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1. Manusia
2. material
3. Mesin
4. Lingkungan Kerja
5. Informasi
6. Energi
Dalam melakukan analisa terhadap suatu rancangan kerja,diterapkan prinsip-prinsip study waktu dan gerakan (“Time and Motion Study” ). Tujuan dari penerapan prinsip-prinsip study waktu dan gerakan ini adalah untuk menghilangkan waktu menunggu, melakukan minimasi terhadap waktu proses dan inspeksi, dengan memperhatikan efektivitas proses yang terjadi.
1. Mencari
Mencari adalah elemen gerakan dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu objek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek ditemukan. Mencari termasuk grakan Therblig yang tidak efektif
• Sudah jelaskah ciri-ciri obyek yang akan diambil?
• Sudah tetapkan tempatnya?
• Dapatkah dipakai tempat obyek yang tembus pandang
• Apakah susunan tata letak tempat kerja yang sudah ada merupakan yang terbaik untuk mengurangi gerakan mencari?
• APakah kebutuhan akan cahaya sudah terpenuhi?
Untuk mengurangi atau menghilangkan gerakan ini , maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :
a. Mengetahui ciri-ciri obyek yang akan dicari
b. Mengantur tata letak kerja sehingga mampu mengeliminir kegiatan mencari ini
c. Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis
d. Usahakan merancang obyek yang tembus pandang (transparan)
2. Memilih
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau memilih suatu objek diantara dua atau lebih obyek lainnya yang sama atau beda. Memilih termasuk gerakan Therblig yang tidak efektif.
– Apakah obyek-obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang sama?
– Dapatkan permukaan wadah diperluas?Dapatkah dipakai tempat yang tembus pandang?
Untuk dapat menghilangkan elemen gerakan ini maka beberapa hal yang harus diusahakan adalah :
a. obyek-obyek yang berbada ditempatkan pada tempat yang berbeda
b. Obyek yang digunakan harus standart, sehingga dapat dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain
c. Mempergunakan satu tempat material yang mampu mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat pengambilan tanpa harus memilih
3. Memegang
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan pada obyek yang yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan yang efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki . Untuk memperbaiki elemen gerakan ini dapat digunakan :
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang berserakan
c. Mengguanakan peralatan yang dapat menggantikan fungsi tangan untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada akhirnya mengurangi kelelahan
4. Menjangkau/membawa tanpa beban(reach)
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen yang efektif dan sulit dihilangkan secara keseluruhan dari suatu siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan memperpendek dan jarak jangkuan serta memberikan lokasi yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.
5. Membawa (move)
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dengan kondisi membawa beban (obyek) . Elemen gerakan ini merupakan elemen gerakan efektif karena sulit dihindarkan . Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen gerakan ini dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan beban yang harus dipindahkan dan memperbaiki tipe perpindahan beban dengan prinsip gravitasi, atau menggunakan peralatan material handling.
6. Memegang untuk memakai (hold)
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek tersebut. Elemen gerakan ini adalah elemen gerakan efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang obyek.
7. Melepas (release)
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen Therblig yang efektif yang bisa diperbaiki.
8. Mengarahkan (position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan Therblig yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat . Elemen gerakan ini termasuk gerakan yang tidak efektif , sehingga untuk itu harus diusahakan untuk dihilangkan.
9. Mengarahkan sementara (pre-position)
Mengarahkan sementara adalah gerakan yang efektif yang mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek yang benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
10. Memeriksa (Inspection)
Gerakan ini digunakan untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yeng ditetapkan . Termasuk gerakan tidak efektif.
11. Merakit (Assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu kesatuan . Elemen ini merupakan elemen efektif yang tidak dapat dihilangkan tetapi diperbaiki
12. Melepas rakitan (dis-assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu kesatuan . Elemen ini merupakan elemen efektif yang tidak dapat dihilangkan tetapi diperbaiki.
13. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan Therblig efektif dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai /mengontrol suatu alat untuk tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay)
Kodisi ini diakibatkan oleh hal-hal di luar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Elemen ini merupakan gerakan tidak efektif
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable delay)
Kegiatan yang menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator sehingga perbaikan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya. Ini termasuk gerakan tidak efektif
16. Merencanakan (Plan)
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikirkan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan. Ini termasuk gerakan Therblig tidak efektif
17. Istirahat untuk menghilangkan Fatique (Ret to Overcome Fatique)
Berikut adalah 17 daftar gerakan Therblig beserta lambang masing-masing :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji2xX-lwoTeG8wRzRrSW-wgX4Dh8l2_IhM2rYUsD8oo8XtMziiEFz2ZkCXvamW10era3nbu0YDnQoJTZ-VO1PIrCWIkNggWwLgPkUd9eFm8DuTbpSVipxMc4dzaSZFEnlzxogmm5dT52aH/s1600/zzz.jpg)
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mendefinisikan masalah
b. Menganalisa masalah
c. Mencari alternative solusi
d. Mengevaluasi alternative solusi
e. Mengimplementasikan solusi
Penganalisaan Sistem Kerja
Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1. Manusia
2. material
3. Mesin
4. Lingkungan Kerja
5. Informasi
6. Energi
Dalam melakukan analisa terhadap suatu rancangan kerja,diterapkan prinsip-prinsip study waktu dan gerakan (“Time and Motion Study” ). Tujuan dari penerapan prinsip-prinsip study waktu dan gerakan ini adalah untuk menghilangkan waktu menunggu, melakukan minimasi terhadap waktu proses dan inspeksi, dengan memperhatikan efektivitas proses yang terjadi.
Study Gerakan
Study Gerakan / motion study adalah analisa yang di lakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Maka gerakan-gerakan yang tidak efektif itu bisa di kurangi ataupun di hilangkan sehingga akan di peroleh penghematan waktu kerja yang dapat pula menghemat pemakain fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Fungsinya adalah agar dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif sehingga akan mengurangi cidera pada tubuh dan mengurangi biaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Gerakan Therblig
1. Mencari
Mencari adalah elemen gerakan dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu objek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek ditemukan. Mencari termasuk grakan Therblig yang tidak efektif
• Sudah jelaskah ciri-ciri obyek yang akan diambil?
• Sudah tetapkan tempatnya?
• Dapatkah dipakai tempat obyek yang tembus pandang
• Apakah susunan tata letak tempat kerja yang sudah ada merupakan yang terbaik untuk mengurangi gerakan mencari?
• APakah kebutuhan akan cahaya sudah terpenuhi?
Untuk mengurangi atau menghilangkan gerakan ini , maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :
a. Mengetahui ciri-ciri obyek yang akan dicari
b. Mengantur tata letak kerja sehingga mampu mengeliminir kegiatan mencari ini
c. Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis
d. Usahakan merancang obyek yang tembus pandang (transparan)
2. Memilih
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau memilih suatu objek diantara dua atau lebih obyek lainnya yang sama atau beda. Memilih termasuk gerakan Therblig yang tidak efektif.
– Apakah obyek-obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang sama?
– Dapatkan permukaan wadah diperluas?Dapatkah dipakai tempat yang tembus pandang?
Untuk dapat menghilangkan elemen gerakan ini maka beberapa hal yang harus diusahakan adalah :
a. obyek-obyek yang berbada ditempatkan pada tempat yang berbeda
b. Obyek yang digunakan harus standart, sehingga dapat dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain
c. Mempergunakan satu tempat material yang mampu mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat pengambilan tanpa harus memilih
3. Memegang
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan pada obyek yang yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan yang efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki . Untuk memperbaiki elemen gerakan ini dapat digunakan :
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang berserakan
c. Mengguanakan peralatan yang dapat menggantikan fungsi tangan untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada akhirnya mengurangi kelelahan
4. Menjangkau/membawa tanpa beban(reach)
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen yang efektif dan sulit dihilangkan secara keseluruhan dari suatu siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan memperpendek dan jarak jangkuan serta memberikan lokasi yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.
5. Membawa (move)
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dengan kondisi membawa beban (obyek) . Elemen gerakan ini merupakan elemen gerakan efektif karena sulit dihindarkan . Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen gerakan ini dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan beban yang harus dipindahkan dan memperbaiki tipe perpindahan beban dengan prinsip gravitasi, atau menggunakan peralatan material handling.
6. Memegang untuk memakai (hold)
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek tersebut. Elemen gerakan ini adalah elemen gerakan efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang obyek.
7. Melepas (release)
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen Therblig yang efektif yang bisa diperbaiki.
8. Mengarahkan (position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan Therblig yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat . Elemen gerakan ini termasuk gerakan yang tidak efektif , sehingga untuk itu harus diusahakan untuk dihilangkan.
9. Mengarahkan sementara (pre-position)
Mengarahkan sementara adalah gerakan yang efektif yang mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek yang benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
10. Memeriksa (Inspection)
Gerakan ini digunakan untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yeng ditetapkan . Termasuk gerakan tidak efektif.
11. Merakit (Assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu kesatuan . Elemen ini merupakan elemen efektif yang tidak dapat dihilangkan tetapi diperbaiki
12. Melepas rakitan (dis-assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu kesatuan . Elemen ini merupakan elemen efektif yang tidak dapat dihilangkan tetapi diperbaiki.
13. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan Therblig efektif dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai /mengontrol suatu alat untuk tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay)
Kodisi ini diakibatkan oleh hal-hal di luar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Elemen ini merupakan gerakan tidak efektif
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable delay)
Kegiatan yang menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator sehingga perbaikan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya. Ini termasuk gerakan tidak efektif
16. Merencanakan (Plan)
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikirkan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan. Ini termasuk gerakan Therblig tidak efektif
17. Istirahat untuk menghilangkan Fatique (Ret to Overcome Fatique)
Berikut adalah 17 daftar gerakan Therblig beserta lambang masing-masing :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji2xX-lwoTeG8wRzRrSW-wgX4Dh8l2_IhM2rYUsD8oo8XtMziiEFz2ZkCXvamW10era3nbu0YDnQoJTZ-VO1PIrCWIkNggWwLgPkUd9eFm8DuTbpSVipxMc4dzaSZFEnlzxogmm5dT52aH/s1600/zzz.jpg)
ERGONOMI
Apa itu ERGONOMI?
Disini akan dibahas mengenai materi tentang ergonomi
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien).
Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja.
Pencapaian kinerja manajemen K3 sangat tergantung kepada sejauh mana faktor ergonomi telah terperhatikan di perusahaan tersebut. Kenyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus (comply) audit sistem manajemen K3. Ada ungkapan bahwa “without ergonomics, safety management is not enough”. Keluhan yang berhubungan dengan penurunan kemampuan kerja (work capability) berupa kelainan pada sistem otot-rangka (musculoskeletal disorders) misalnya, seolah-olah luput dari mekanisme dan sistem audit K3 yang ada pada umumnya. Padahal data menunjukkan kompensasi biaya langsung akibat kelainan ini (overexertion) menempati rangking pertama (sekitar 30%) dibandingkan dengan bentuk kecelakaan-kecelakaan kerja yang lain.
Kondisi berikut menunjukkan beberapa tanda-tanda suatu sistem kerja yang tidak ergonomik:
*Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan
*Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa kecelakaan
*Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)
*Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung, atau pinggang
*Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja
*Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang
*Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau, atau jongkok
*Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup
*Pekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan
*Komitmen kerja yang rendah
*Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan
*Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa kecelakaan
*Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)
*Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung, atau pinggang
*Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja
*Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang
*Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau, atau jongkok
*Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup
*Pekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan
*Komitmen kerja yang rendah
*Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan
Dengan ergonomi, sistem-sistem kerja dalam semua lini departemen dirancang sedemikian rupa memperhatikan variasi pekerja dalam hal kemampuan dan keterbatasan (fisik, psikis, dan sosio-teknis) dengan pendekatan human-centered design (HCD). Konsep evaluasi dan perancangan ergonomi adalah dengan memastikan bahwa tuntutan beban kerja haruslah dibawah kemampuan rata-rata pekerja (task demand < work capacity). Dengan inilah diperoleh rancangan sistem kerja yang produktif, aman, sehat, dan juga nyaman bagi pekerja.
Tujuan utama dari ergonomi adalah:
* Memperbaiki performansi kerja manusia, seperti menambah ketepatan kerja dan mengurangi energi yang berlebihan serta mengurangi kelelahan.
* Mengurangi waktu pelatihan dan biaya.
* Memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan ketrampilan (skill) yang diperlukan.
* Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan human error.
* Memperbaiki kenyamanan manusia dalam bekerja.
* Mengurangi waktu pelatihan dan biaya.
* Memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan ketrampilan (skill) yang diperlukan.
* Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan human error.
* Memperbaiki kenyamanan manusia dalam bekerja.
Dengan demikian tujuan ergonomi adalah menimbulkan efektifitas fungsional dan kenyamanan pemakaian dan kenyamanan pemakaian dari lingkungan kerja yang dirancang.
Pendekatan khusus yang dilakukan dalam disiplin ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan dan berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Untuk itu analisis penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan dengan:
* Anatomi (struktur), fisiologi (cara bekerja) dan antropometri (ukuran) dimensi tubuh manusia.
* Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem saraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
* Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu pendek maupun panjang dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia.
* Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas maka penelitian-penelitian dan pengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropologi, anatomi dan teknologi. Sritomo Wigyosoebroto (1995;59).
* Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem saraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
* Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu pendek maupun panjang dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia.
* Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas maka penelitian-penelitian dan pengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropologi, anatomi dan teknologi. Sritomo Wigyosoebroto (1995;59).
Pendekatan khusus yang ada dalam ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevssan yang berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan alat dan lingkungan kerja yang dipakai.
Ergonomi dikelompokkan menjadi 4 bidang penyelidikan yaitu:
Penyelidikan tentang tampilan (display)
Tampilan adalah suatu perangkat (interface) yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikan kepada manusia dalam bentuk tanda-tanda, angka, lambang, dan sebagainya.
Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia
Penyelidikan ini mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat bekerja. Penyelidikan ini juga mempelajari obyek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktifitasnya.
Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja
Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan perancangan tempat kerja manusia yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia.
Penyelidikan tentang ukuran kerja.
Penyelidikan ini meliputi penyelidikan tentang kondisi fisik lingkungan dan fasilitas kerja. Sebagai contoh adalah pengaturan cahaya, kebisingan, temperatur dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar